Selasa, 28 Desember 2010

November 2010

Hmm...

Sebenernya gue juga bingung mau mulai cerita ini dari mana. Coz, banyak banget pengalaman yang gue alami sepanjang 2 bulan ini. Jujur aja, hampir semua peristiwa yang terjadi itu gak pernah gue duga sebelumnya. Anyway, here goes.

Semuanya bermula dari awal November lalu, ketika semua mahasiswa diwajibkan menyelesaikan dokumen Tugas Akhir (baca: skripsi) supaya bisa diuji di bulan Desember. Yaa, awalnya gue agak shock juga sih tentang Tugas Akhir. Gimana enggak pusing tujuh keliling, coba?! Pemberitahuannya aja mendadak sebulan sebelum dikumpulin. Padahal, selama satu semester ini aja gak pernah ada kehadiran & tatap muka di kelas.


Tapi, mau enggak mau, dokumen Tugas Akhir (yang gue biarin terbengkalai dari semester lalu) ini pun notabene bakal jadi penentu langkah gue untuk lulus. Alhasil, hari demi hari, gue "rajut semua benang kusut" dengan bermodalkan Pentium 4, koneksi Internet, Microsoft Word 2007, ama sebuah flash disk mungil nan powerful.

Widih, pokoknya amit-amit deh waktu kerjain dokumen. Ogah banget kalau semua dokumen musnah gara-gara pemadaman listrik. Eh, tetep aja ada aral melintang. Worst case scenario yang terjadi malah gini: komputer sempet gue format gara-gara belum pasang anti-virus. Otomatis komputer gue udah lemot banget setelah "terinfeksi". Let's format this for several hours, ladies and gentlemen. Ooohhh, God !!!

Setiap langkah pahit gue jalanin dari waktu ke waktu. Mulai dari nge-format komputer (ternyata gak semua data bisa di-backup waktu itu, padahal dah dicobain transfer ke hard-disk eksternal), tidur hampir cuma 3-4 jam sehari, kadang lupa sarapan, & bolak-balik kampus ketemu ama dosen pembimbing Tugas Akhir. Semua itu demi cinta: cinta supaya cepet-cepet lulus & irit biaya kuliah, katanya. Jadi inget lagu Warteg Boyz yang judulnya "Okelah Kalo Begitu". Hahaha.


That's not all, though. Ibarat yin-yang, dia punya sisi gelap dan sisi terang. Di satu sisi, gue merasa ini menjadi beban yang bertubi-tubi. Tapi, di sisi yang terang, gue juga merasa semua peristiwa ini bakal berubah menjadi sebuah good & happy ending. Setelah sekian hari, sidang Tugas Akhir pun akhirnya dilaksanakan. Hmm, situasinya SUPER canggung: slide presentasi yang udah gue buat sedemikian cantik ini pun sangat jarang dilirik (penguji malah periksa dokumen waktu sidang), beberapa pertanyaan yang dilontarkan penguji kadang malah melenceng jauh dari topik, tulisan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga dikritik, dan sebagainya, dan seterusnya, dan lain-lain. Haduuuhhh, ampun deh; gue udah bendera putih.

Di penghujung sidang, gue diminta keluar sebentar. Beliau-beliau akan mendiskusikan nasib gue: LULUS sidang Tugas Akhir ("Selamat, Nak!") atau GAGAL TOTAL ("Silahkan ulang di semester depan ya, Nak!"). 3 menit berlalu dan gue dipanggil masuk ke dalam ruang sidang. And the declared news was...

"Selamat! Anda lulus dengan revisi!" (fiuuuhhh... LEGAAA...)


Sekarang tinggal revisi deh. Tapi... liburan Natal & Tahun Baru dulu aja lah yaa... Hehe...

Inti Cerita:
Thomas Jefferson pernah berkata, "Never put off till tomorrow what you can do today." Nasihat beliau ini memang benar adanya. Kita (seharusnya) memang tidak perlu menunda pekerjaan apabila dapat dibereskan hari ini. Tapi, dasar manusia, selalu saja ada sifat huruf M besar ini (baca: malas).

Semoga Tuhan memberkati!