Kamis, 05 Mei 2011

Enam Tipe Cinta

"Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki"
(Kejadian 2:22-23).


Tuhan menciptakan wanita berbeda dari pria. Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk pria, supaya wanita menjadi bagian dari pria yang akan dijaga dan dikasihinya. Tuhan menciptakan wanita supaya pria tidak sendirian dan kesepian. Tuhan menciptakan wanita supaya mereka saling melengkapi dan menjadi sempurna.

Dalam mitologi Yunani, ada 6 macam model cinta. Keenam model tersebut adalah Eros, Ludus, Mania, Storge, Pragma, dan Agape. Berikut akan dijelaskan mengenai masing-masing model cinta tersebut.
  1. Eros
    Eros adalah jenis cinta sebatas fisik, romantis, bahkan terkadang erotis. Biasanya, cinta Eros terjadi pada pandangan pertama. Kebanyakan punya ketertarikan kuat terhadap penampilan fisik disertai emosi dan komitmen yang kuat terhadap pasangannya.


    Jenis cinta ini banyak dialami remaja. Cinta Eros menggebu-gebu dan berani mengambil resiko. Dalam pacaran, mereka menganggap penting mengenai ciuman dan pelukan. Biasanya, kehangatan cinta ini dapat dirasakan sampai tiga bulan pertama. Dunia seolah-olah hanya milik berdua.

  2. Ludus
    Jenis cinta yang penuh dengan permainan, godaan, dan cumbu rayu yang tiada hentinya. Penganut cinta Ludus tidak pernah serius dalam soal cinta. Mereka mudah bosan dengan pasangannya.


    Tipikal pecinta Ludus adalah percaya diri. Melakukan permainan cinta memerlukan kepribadian yang kuat. Oleh karena itu, mereka pandai membohongi pasangannya. Jenis cinta ini bersifat dangkal dan mudah beralih.

  3. Mania
    Mania sebenarnya merupakan gabungan dari Eros dan Ludus. Cinta yang obsesif, penuh cemburu, suka menguasai, dan selalu bergantung kepada pasangannya. Mania cenderung memiliki sifat destruktif. Dunia serasa kiamat apabila penganut ini mengalami putus cinta.


    Penganut cinta ini selalu merasakan ketakutan untuk berpisah, cenderung untuk cemburu, dan posesif. Tahapan ini mengubah hubungan menjadi nyata. Penganut Mania tidak pernah membiarkan pasangannya melihat ketidaksempurnaan di dalam diri sendiri.

  4. Storge
    Cinta akan tumbuh perlahan melalui pengalaman bersama. Cinta Storge muncul dari sebuah persahabatan yang mantap, membumi, dan dapat bertahan lama. Biasanya, jenis cinta ini dialamai oleh mereka yang sudah berpacaran selama 6-12 bulan.


    Pecinta Storge sering menyebut, "Kekasih saya adalah sahabat yang terbaik." Asmaranya tidak lagi menggebu, karena selalu merasa bahagia saat bersama-sama. Pertengkaran tidaklah lagi menjadi isu yang dominan.

  5. Pragma
    Kombinasi dari Storge dan Ludus. Biasanya, Pragma dianut oleh mereka yang memiliki kepribadian dewasa dan matang. Mereka cenderung bersikap realistis dan praktis.


    Dalam berpacaran, Pragma merupakan tahapan cinta ketika memasuki bulan ke-12 hingga ke-18. Kebersamaan yang dirasakan seolah-olah seperti bersama dengan seorang sahabat baik. Dalam tahap ini, getaran cinta sudah mantap.

  6. Agape
    Agape selalu memberi tanpa pamrih. Jenis cinta ini menunjukkan bahwa cinta memiliki kekuatan yang melebihi ego dan fisik semata. Inilah cinta yang tidak egois.


    Seseorang yang dengan setia mengurus kedua orang tuanya yang sudah renta merupakan salah satu perwujudan cinta Agape. Hanya memberi tak harap kembali. Agape merupakan perwujudan cinta yang tertinggi.

Sumber: Majalah FOKUS edisi Februari 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar