Selasa, 11 Mei 2010

Bagaimana Cara Mengendalikan Amarah Anda

Dalam memproses amarah kepada seseorang yang memiliki relasi dengan Anda, ada dua pertanyaan sangat penting:
  1. Apakah respons saya positif
    Apakah respons itu memiliki potensi untuk membereskan kesalahan itu dan memperbaiki relasi yang ada?

  2. Apakah respons saya penuh kasih
    Apakah respons itu dirancang bagi keuntungan orang yang kepadanya saya marah?


Kemudian, berikut lima tahap yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan amarah:
  1. Secara sadar mengakui kepada diri Anda sendiri bahwa Anda marah.
    Ucapkan dengan bersuara, ”Aku marah tentang hal ini! Kini apa yang harus aku lakukan?” Pernyataan seperti itu membuat Anda sadar akan amarah Anda sendiri dan juga menolong Anda mengenali baik amarah Anda dan tindakan yang akan Anda ambil. Anda telah menyiapkan tempat untuk menerapkan nalar terhadap amarah Anda.

  2. Mengendalikan respons langsung Anda.
    Hindari respons-respons umum tetapi merusak, seperti melampiaskan amarah secara verbal atau fisik, menarik diri, dan berdiam diri. Tolaklah mengambil tindakan yang biasanya Anda ambil saat merasa marah. Menunggu bisa menolong Anda untuk menghindari hal-hal yang mungkin tidak Anda maksudkan dan akan Anda sesali kemudian.

  3. Carilah fokus amarah Anda.
    Kata-kata atau tindakan mana oleh orang lain yang membuat Anda marah? Jika orang itu benar-benar bersalah kepada Anda, identifikasi dosa orang itu. Bagaimana ia bersalah kepada Anda? Lalu tentukan seberapa seriusnya pelanggarannya. Beberapa kesalahan bersifat minor dan beberapa sifatnya mayor. Mengetahui keseriusan masalah tersebut seharusnya mempengaruhi respons Anda.

  4. Analisa pilihan-pilihan Anda.
    Bertanyalah kepada diri Anda sendiri, "Apakah tindakan yang sedang kupertimbangkan ini akan memiliki potensi untuk berurusan dengan yang salah dan menolong relasi yang terganggu? Apakah itu yang terbaik bagi orang yang kepadanya aku marah?" Dua pilihan yang paling membangun adalah mengonfrontasi orang itu dengan cara yang menolong atau secara sadar memutuskan untuk mengabaikan masalahnya.

  5. Mengambil tindakan yang membangun.
    Jika Anda memilih untuk ”merelakan pelanggaran itu”, maka akuilah amarah Anda dalam doa dan kerelaan Anda untuk menyerahkan orang itu kepada Allah. Lalu lepaskan amarah Anda kepadaNya. Jika Anda memilih untuk mengonfrontasi orang yang telah bersalah kepada Anda, lakukan dengan lemah lembut. Dengarkan penjelasan yang diberikan, itu bisa memberi Anda sudut pandang yang berbeda akan tindakan dan maksud orang itu. Jika orang itu mengakui apa yang dilakukannya salah dan meminta Anda memaafkan, lakukan saja demikian.

Selamat mencoba.

Sumber : buku Anger - Mengatasi Amarah dengan Cara yang Sehat (Gary Chapman)

1 komentar:

  1. amarah adalah salah satu bentuk kekesalan yang kalo boleh jujur sangat sulit aku kontrol...melalui beberapa postingan teman2, saya tetap berharap ada tulisan yang bisa meredam dan membantu mengurangi kekesalan jiwa ini..
    ada yang bisa membantu ??

    salam kenal,
    Bolehngeblog

    BalasHapus