Apa yang kita alami, jika ada sahabat dekat kita sedang mengungkapkan isi hatinya, dan berkata: “Sebentar lagi aku akan mengalami kesulitan, bahkan penderitaan! Pasti secara spontan kita mengatakan “Oh, jangan…jangan terjadi dalam hidupmu, atau kamu jangan mengkhayal yang bukan-bukan! Ungkapan spontan itu wajar, karena kita semua tidak menginginkan rekan dekat kita ada dalam kesulitan dan penderitaan. Kita semua merindukan supaya dalam hidup ini mengalami sukacita dan damai sejahtera. Hidup ini lebih enak dijalani dengan rasa senang, bahagia, penuh dengan kegembiraan. Itu hal yang wajar, maka ketika beban pergumulan yang berat itu tiba, pasti tidak senang; demikian juga kalau itu terjadi dengan saudara atau teman dekat kita.
Rupanya hal itu terjadi dalam diri Petrus. Pada saat Tuhan Yesus menceriterakan apa yang akan terjadi dan apa yang sebentar lagi dialami Tuhan Yesus; bahwa Anak Manusia, akan mengalami banyak penderitaan sampai mati di atas kayu salib. Dengan spontan Petrus mencegah hal itu! “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau" Mat.16:22. Keberanian yang luar biasa dari seorang murid yang menegur Gurunya. Sepertinya Guru itu salah bicara atau tidak perlu bicara hal-hal yang negatif! Masalah penderitaan apa lagi kematian rasanya tabu untuk dikatakan. Maka dengan cepat Petrus menegur Tuhan Yesus agar tidak meneruskan perkataan itu, bahkan Petrus berdoa untuk Tuhan Yesus agar Allah Bapa tidak melakukan hal itu kepada Tuhan Yesus.
Bagaimana reaksi Tuhan Yesus? Sebaliknya justru Tuhan Yesus menegur dengan keras kepada Petrus, karena Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya. Bahkan perkataan itu secara tidak sadar dilatarbelakangi dengan kuasa Iblis. Tuhan Yesus langsung mengusir Iblis yang mencoba menguasai pikiran dan hati Petrus. Tuhan Yesus sudah mengatakan hal itu sampai tiga kali; dan baru yang ketiga Petrus memberikan reaksi yang keras. Tiga kali diberitahukan, dengan tujuan supaya murid-murid-Nya menyiapkan diri dengan baik. Supaya mereka siap melihat dan mengalami bersama apa yang akan terjadi dengan Tuhan Yesus. Karena apa yang terjadi itu merupakan bukti konkrit dari DIA menebus dosa manusia. Kalau Tuhan Yesus tidak menderita bahkan sampai mati di atas kayu salib, maka tidak akan ada penebusan dosa bagi umat manusia. Dan itu berarti pula, tidak ada keselamatan bagi seluruh umat manusia yang berdosa. Kedagingan Petrus ternyata bisa menjadi penghalang pekerjaan Allah terjadi!! Karena kedagingan itu selalu berpusat pada kepentingan dan kepuasan diri sendiri. Marilah kita terus peka terhadap kedagingan kita berjalan dengan Tuhan.
Amin.
Sumber : http://www.glorianet.org/index.php/nathan/71-nathan-sembah-hidup/2004-aku-membela-engkau
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar